Surat Maryam 1-11: Kisah Nabi Zakaria dan Hikmah di Baliknya

Surat Maryam adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang berisi kisah-kisah para nabi, termasuk kisah Maryam (Maria), ibu dari Nabi Isa AS. Dalam surat ini, terdapat banyak pelajaran dan hikmah yang bisa diambil oleh umat Muslim. Surat Maryam memiliki 98 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah, yang artinya diturunkan di Mekah. Pada bagian awal surat ini, yakni Surat Maryam ayat 1-11, dikisahkan mengenai Nabi Zakaria AS dan permohonannya kepada Allah SWT untuk mendapatkan keturunan.

Artikel ini akan membahas Surat Maryam ayat 1-11, makna yang terkandung di dalamnya, serta pelajaran penting yang bisa diambil dari kisah Nabi Zakaria. Memahami kisah dalam ayat-ayat ini tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga memberi kita hikmah tentang kesabaran dan keyakinan dalam berdoa kepada Allah.

Isi dan Terjemahan Surat Maryam 1-11

Berikut adalah ayat-ayat dari Surat Maryam 1-11 beserta terjemahannya:

  1. Kāf Hā Yā ‘Ain Ṣād
    (Kāf, Hā, Yā, ‘Ain, Ṣād)
    Ayat pertama ini terdiri dari huruf-huruf yang disebut sebagai “huruf muqatta’at”, yang maknanya hanya diketahui oleh Allah SWT.
  2. (Ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria.
    Pada ayat ini, Allah SWT menjelaskan bahwa Dia akan menceritakan tentang rahmat-Nya yang diturunkan kepada Nabi Zakaria AS.
  3. (Yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
    Nabi Zakaria AS adalah hamba yang beriman dan sangat sabar. Ia memohon kepada Allah dengan suara lembut, penuh kerendahan hati, menunjukkan ketulusan dalam doanya.
  4. Dia berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulang-tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku.
    Nabi Zakaria AS mengakui kondisi fisiknya yang sudah tua dan lemah, tetapi ia tetap penuh harapan dan keyakinan dalam berdoa kepada Allah. Ia tidak pernah merasa kecewa dengan rahmat Allah meskipun usianya sudah lanjut.
  5. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, sedangkan istriku adalah seorang yang mandul. Maka anugerahkanlah kepadaku dari sisi-Mu seorang anak laki-laki,
    Dalam ayat ini, Zakaria AS mengungkapkan kekhawatirannya tentang masa depan keluarganya setelah ia tiada. Ia memohon agar Allah SWT memberikan keturunan yang bisa mewarisi ilmu dan kenabian.
  6. Yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Ya‘qub. Dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai.”
    Nabi Zakaria AS berharap anaknya akan menjadi pewaris yang bisa meneruskan ajaran para nabi dan menjaga kebenaran. Ia juga memohon agar anak tersebut menjadi hamba yang diridai oleh Allah SWT.
  7. (Allah berfirman), “Wahai Zakaria, Kami memberimu kabar gembira dengan seorang anak laki-laki yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.”
    Allah SWT mengabulkan doa Nabi Zakaria AS dengan memberi kabar gembira tentang kelahiran seorang anak laki-laki bernama Yahya, yang nantinya menjadi Nabi Yahya AS.
  8. Zakaria berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku sendiri sudah mencapai umur yang sangat tua?”
    Nabi Zakaria AS merasa terkejut dan heran karena istrinya yang mandul serta usianya yang sudah sangat tua. Namun, ini menunjukkan bahwa keajaiban Allah SWT bisa melampaui batasan-batasan manusia.
  9. (Allah) berfirman, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku, dan sesungguhnya Aku telah menciptakanmu sebelum itu, padahal engkau (di waktu itu) belum ada.”
    Allah SWT menegaskan bahwa menciptakan seorang anak bagi Zakaria AS sangat mudah bagi-Nya. Allah mengingatkan bahwa Dia menciptakan Nabi Zakaria AS dari ketiadaan, dan tiada yang mustahil bagi-Nya.
  10. Zakaria berkata, “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku suatu tanda.” Tuhan berfirman, “Tanda bagimu adalah bahwa engkau tidak dapat berbicara dengan manusia selama tiga malam, padahal engkau sehat.”
    Sebagai tanda kekuasaan Allah, Nabi Zakaria AS diberikan tanda bahwa ia tidak akan bisa berbicara selama tiga hari, meskipun tubuhnya dalam keadaan sehat.
  11. Maka dia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada mereka, “Bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang.”
    Karena tidak bisa berbicara, Nabi Zakaria AS memberi isyarat kepada kaumnya untuk terus memuji Allah SWT sepanjang hari.

Hikmah dari Surat Maryam 1-11

Kisah Nabi Zakaria dalam Surat Maryam 1-11 mengandung beberapa hikmah penting yang bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Kesabaran dalam Berdoa
    Nabi Zakaria AS terus berdoa kepada Allah dengan penuh kesabaran, meskipun ia sudah tua dan istrinya mandul. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak pernah putus asa dalam berdoa kepada Allah, karena doa yang tulus dan sabar akan selalu didengar oleh-Nya.
  2. Kepercayaan kepada Kekuasaan Allah
    Kisah ini juga menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Meskipun secara manusiawi tampak tidak mungkin, Allah bisa memberikan keturunan kepada Nabi Zakaria dan istrinya yang mandul. Ini mengajarkan kita untuk selalu percaya kepada kekuasaan dan keajaiban Allah.
  3. Keutamaan Berbuat Baik
    Nabi Zakaria AS memohon agar anaknya menjadi orang yang diridai Allah dan bisa mewarisi kebaikan keluarganya. Ini menunjukkan bahwa doa untuk kebaikan generasi berikutnya sangat penting dan merupakan bentuk tanggung jawab orang tua.
  4. Berserah Diri kepada Allah
    Nabi Zakaria AS selalu berserah diri kepada Allah dalam segala hal. Ketika diberi tanda bahwa ia tidak bisa berbicara, ia tetap mematuhi perintah Allah dengan sabar dan memberi isyarat kepada kaumnya untuk terus memuji Allah.

Kesimpulan

Surat Maryam 1-11 mengisahkan doa dan permohonan Nabi Zakaria AS kepada Allah SWT yang mengandung banyak hikmah penting. Kesabaran, keyakinan, serta ketulusan dalam berdoa menjadi pelajaran berharga dari kisah ini. Sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk selalu percaya pada kekuasaan Allah SWT dan tidak pernah berputus asa dalam memohon kepada-Nya.

Artikel dari unsuska.ac.id ini disusun dengan gaya dan inspirasi dari konten di https://www.topreneur.id/ untuk memberikan informasi yang mendalam dan relevan terkait makna dan hikmah dari Surat Maryam 1-11.

Leave a Comment